PERUMUSAN INSTRUMEN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
I. PENDAHULUAN
Demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang optimal perlu diadakan peningkatan
kualitas pembelajaran secara berkesinambungan. Upaya peningkatan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi kepribadian dan profesionalisme guru.
Salah satu upaya peningkatannya adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK),
karena melalui PTK masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat dikaji,
ditingkatkan dan dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran dapat
memberikan hasil belajar yang lebih baik dan inovatif.
Dalam sebuah
PTK diperlukan adanya alat atau instrumen untuk mengumpulkan data terkait
kegiatan pembelajaran. Alat tersebut hendaknya dapat mencerminkan cara pelaksanaan
pembelajaran. Instrumen ini menjadi sesuatu yang urgen dalam penelitian, karena
tanpa adanya instrumen tidak akan dapat tercapai tujuan yang diinginkan.
Terkait
dengan penggunaan instrumen dalam Penelitian Tindakan Kelas, terdapat beberapa
hal yang perlu diketahui dan dipahami terkait dengan pengertian instrumen,
jenis-jenisnya maupun contoh-contohnya. Sehingga dalam makalah ini kami
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
a.
Apakah pengertian dari Instrumen Penelitian Tindakan
Kelas itu?
b.
Ada berapa jenis kah Instrumen Penelitian Tindakan
Kelas itu?
c.
Bagaimanakah contoh Instrumen Penelitian Tindakan
Kelas itu?
Dari rumusan
masalah tersebut dapat kami sampaikan tujuan penulisan makalah kami, yaitu:
a.
Pemahaman tentang pengertian Instrumen Penelitian
Tindakan Kelas.
b.
Pemahaman tentang jenis-jenis instrumen Penelitian
Tindakan Kelas.
c.
Pemahaman tentang contoh-contoh
instrumen Penelitian Tindakan Kelas.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian
Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
Instrumen
penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian,
dan disebut juga dengan teknik penelitian. Karena instrumen atau alat
tersebut mencerminkan cara pelaksanaannya.
Penelitian
Tindakan Kelas adalah suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah pembelajaran
yang memerlukan sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat untuk menghasilkan
suatu data yang diharapkan. Karena sebuah penelitian memerlukan data-data
empiris.[1]
Ciri khas
dari Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pengamatan yang melibatkan peran
serta seorang guru, dimana seorang guru selain mengajar juga melakukan
penelitian. Guru sebagai penentu skenario penelitian, bertindak sebagai
instrumen pokok atau kunci dalam Penelitian Tindakan Kelas dan berpartisipasi
penuh dalam pengumpulan data. Sehingga instrumen lain hanya menjadi instrumen
penunjang.
Teknik
pengumpulan data dilaksanakan guru ketika proses kegiatan belajar mengajar
berlangsung, namun tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran, karena guru
dalam konteks PTK berperan ganda sebagai pengajar dan peneliti. Dengan demikian
instrumen yang mungkin digunakan adalah pengamatan dan observasi terstruktur.[2]
B. Jenis-jenis
Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
Jenis-jenis
Instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah:
1. Observasi
Observasi
atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap
kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang
hal-hal yang akan diamati atau diteliti.
Menurut Lincoln
dan Guba observasi adalah Proses pengambilan data dalam penelitian dimana
pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sesuai digunakan dalam
penelitian yang berhubungan dengan kondisi kegiatan belajar mengajar, tingkah
laku dan interaksi kelompok seperti dalam Penelitian Tindakan Kelas. Karena
observasi merupakan sebuah proses pengamatan secara langsung.
Observasi
dalam PTK digunakan sebagai pemantau guru dan siswa/i, observasi
digunakan untuk mencatat setiap tindakan guru dalam siklus kegiatan
pembelajaran untuk menemukan kelemahan guru guna dievaluasi dan diperbaiki pada
siklus pembelajaran berikutnya. Dan observasi juga digunakan untuk
mengumpulakan informasi tentang perilaku-perilaku para siswa/i terhadap
tindakan yang diberikan oleh guru. Adapun fase terpenting observasi dalam PTK
adalah: [3]
Beberapa
kelemahan observasi dalam PTK adalah:
a.
Terdapat beberapa gejala atau tingkah laku yang tidak
dapat diungkapkan dengan observasi, terutama hal yang bersifat rahasia.
b.
Observant atau yang diobservasi mungkin melakukan
kegiatan yang dibuat-buat jika mengetahui dirinya sedang diobservasi atau
diamati.
c.
Observant sulit bertindak objektif jika pengamatan
berkenaan dengan gejala-gejala tingkah laku.
d.
Kemungkinan terjadinya gejala hallo effect atau kesan-kesan umum yang tampak dari perilaku
observent dan dapat mempengaruhi observer untuk berlaku tidak objektif dalam
memberikan penilaian.
e.
Mungkin adanya keraguan pada diri observer dalam
pemberian penilaian terhadap observant. Sehingga diperlukan kriteria yang jelas
dalam setiap kategori penilaian.
f.
Kemungkinan terjadinya kesalahan persepsi oleh
observer.
Prinsip-prinsip
penggunaan observasi sebagai alat pemantau dalam PTK yang dapat digunakan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan observasi dalam PTK adalah:
1)
Direncanakan bersama oleh observer (guru), teman
sejawat atau mitra (LPTK atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan guru
yang akan diobservasi. Karena observasi dalam PTK adalah alat untuk
mengumpulkan informasi terkait tindakan guru dalam kegiatan pembelajaran
sebagai bahan masukan dalam kegiatan refleksi. Sehingga diperlukan adanya
kesepakatan tentang kriteria penelitian.
2)
Observasi difokuskan pada hal yang spesifik sesuai
dengan kebutuhan tindakan dalam proses perbaikan.
3)
Membuat kesepakatan kinerja yang jelas tentang keberhasilan
dari suatu tindakan, guna membantu guru dalam melaksanakan tindakan sesuai
dengan topik permasalahan.
4)
Observer mempunyai keterampilan sebagai berikut:
a)
Tidak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan dari
suatu tindakan.
b)
Dapat menciptakan iklim yang tidak menegangkan.
c)
Menguasai berbagai teknik penggunaan instrumen
observasi. Seperti chek list dan skala
penilaian.
5)
Diperlukan feedback atau umpan balik
untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan beberapa hal berikut:
a)
Hasil observasi segera didiskusikan setelah selesai
kegiatan pembelajaran.
b)
Umpan balik diberikan berdasarkan data faktual (bukti
logis) yang dicatat atau direkam melaui instrumen observasi.
c)
Data diinterpretasikan atau ditafsirkan sesuai dengan
kriteria yang telah disusundan disepakati bersama.
d)
Guru sebagai pelaku tindakan diberi kesempatan pertama
untuk menafsirkan data.
e)
Diskusi mengacu pada perbaikan strategi pembelajaran
sesuai yang telah dipelajari.
Tipe
pengamatan meliputi pengamatan berstruktur (berpedoman) dan pengamatan tidak
berstruktur (tidak berpedoman). Sedangkan jenis-jenis observasi berdasarkan
persiapan dan cara pelaksanaannya adalah:
1)
Observasi sistematis (observasi dengan persiapan
sebelum pelaksanaan, terkait aspek yang diamati, waktu dan alat observasi).
2)
Observasi insidental (observasi yang dilakukan tanpa
perencanaan).
Berdasarkan
hubungan antara observer dan observant dibedakan menjadi:
a)
Observasi Partisipatif (observasi yang melibatkan
keikutsertaan observer dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan observant).
b)
Observasi Nonpartisipatif (observasi yang tidak
melibatkan observer dalam kegiatan observasi). Sehingga observer murni
bertindak sebagai pengamat.
Instrumen
observasi yang sering digunakan dalam PTK adalah:
1)
Check list atau daftar cek adalah pedoman
observasi yang berisi tentang daftar semua aspek yang akan diobservasi,
observer hanya perlu memberikan tanda ada atau tidak dengan tanda cek (√)
tentang aspek observasi. Check list dibagi menjadi Check
list individual dan Check list kelompok. Contoh Check
list kelompok adalah:
No
|
Nama
|
Pertanyaan ke
|
Jumlah
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|||
1
|
Irfan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
5
|
|||||
2
|
Pandu
|
√
|
√
|
√
|
3
|
|||||||
3
|
Dika
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
6
|
||||
4
|
Mansyur
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
7
|
|||
5
|
Chaca
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
6
|
||||
6
|
Afika
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
7
|
|||
7
|
Ana
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
9
|
|
8
|
Iis
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
9
|
2) Anecdotal
record atau catatan anekdot adalah alat observasi untuk mencatat
kejadian kejadian yang luar biasa sehingga dianggap penting. Contoh:
Hari ini, Selasa 13 November 2013,
Ana yang biasanya tidak pernah mau menjawab pertanyaan, tiba-tiba dapat
menjawab 9 dari 10 pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Dan jawaban yang
diberikan adalah benar. Mungkinkah ini menunjukkan munculnya sikap percaya diri
setelah pemberian motivasi oleh guru?
3) Rating
scale atau skala penilaian adalah daftar cek yang hampir sama dengan check
list, namun aspek yang diobservasi dijabarkan kedalam bentuk skala
atau kriteria tertentu. Macam-macam Rating scale adalah:
a)
Skala penilaian kategori adalah kriteria penilaian
yang dijabarkan kedalam bentuk kualitatif seperti selalu, kadang-kadang atau
tidak pernah.
b)
Skala penilaian numerikal adalah kriteria penilaian
dengan alternatif penilaian yang menggunakan nomor, seperti: 0, 1, 2.
c)
Skala penilaian berbentuk grafis adalah kriteria
penilaian dengan alternatif gejala dalam bentuk grafis vertikal maupun
horizontal.[4]
2. Wawancara
Wawancara
atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan
baik secara tatap muka ataupun melalui media tertentu. Keuntungan dari
wawancara adalah :
a.
Wawancara dapat digunakan untuk mengecek kebenaran
data atau informasi yang diperoleh.
b.
Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data yang
lebih luas.
c.
Wawancara memungkinkan pewawancara mendapatkan
penjelasan tentang pertanyaan yang kurang dipahami.
Untuk
menghindari kelemahan akibat pengaruh suasana dan proses wawancara, diperlukan
kemampuan pewawancara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, bebas dan
terbuka dengan alat tertentu.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan pewawancara adalah:
1)
Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik,
memperhatikan, menjadi pendengar yang baik, dan tidak berperan terlalu aktif
untuk menunjukkan bahwa anda mengharapkan pendapat yang terbaik.
2)
Bersikaplah netral, dengan memperlihatkan sikap
terheran-heran atau tidak menyetujui terhadap suatu pernyataan.
3)
Bersikaplah tenang dan tidak terburu-buru mengambil
sikap.
4)
Yakinkanlah
orang yang diwawancarai bahwa pendapatnya penting dan wawancara bukanlah suatu
tes atau ujian.
5)
Perhatikan bahasa wawancara, ingat garis besar tujuan
wawancara dan ulangi pertanyaan jika jawaban anak terlalu umum.[5]
Jenis-jenis
wawancara adalah:
a) Berdasarkan
pelaksanaanya wawancara dibagi menjadi:
1)
Wawancara Insidental (wawancara tidak formal) adalah
Jenis wawancara yang dilaksanakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
2)
Wawancara terencana (wawancara formal) adalah Jenis
wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan baik mengenai waktu
pelaksanaan, tempat dan topik yang akan dibicarakan.
b)
Berdasarkan bentuk pertanyaan dan jawaban dibagi
menjadi:
1) Close
question adalah bentuk pertanyaan yang tertutup, dimana siswa
hanya cukup menjawab ya atau tidak.
2) Pertanyaan
terbuka adalah wawancara yang memberikan kesempatan siswa/i untuk
menjawab pertanyaan sendiri.
3) Catatan
harian (Field note)
Catatan
harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi
sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan ini berguna untuk
mengetahui perkembangan siswa/i dalam
proses pembelajaran. Macam-macam catatan harian dalam PTK adalah:
1)
Catatan harian guru adalah catatan tentang berbagai
temuan guru selama proses tindakan dilakukan. Seperti: catatan tentang respon
siswa/i terhadap perlakuan yang diberikan guru.
2)
Catatan harian siswa adalah catatan tentang tanggapan
siswa/i terhadap tindakan yang dilakukan guru.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun catatan harian adalah:
a)
Catatan harian ditulis ketika proses tindakan
berlangsung untuk menjaga obyektivitas fakta yang ditemukan.
b)
Hal yang ditulis adalah yang bersentuhan langsung
dengan fokus masalah.
c)
Catatan ditulis dengan singkatdan padat sesuai dengan
fokus dan sasaran penelitian.
Contoh
catatan harian adalah:
Jum’at,
16 November 2013
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Bab Pasar
Anak-anak diminta menceritakan
kembali isi bacaan.
“Coba ceritakan kembali apa isi
bacaan yang kamu baca ?”
Pada awalnya tidak ada yang menjawab, setelah 5 menit
hanya ada 4 siswa yang menjawab, 2 menjawab dengan benar dan 2 menjawab dengan
jawaban yang kurang tepat. Tampaknya hampir semua siswa/i belum menemukan kunci
jawaban dari bacaan tersebut.
d)
Tes.
Tes adalah salah satu instrumen
pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa/i dalam aspek kognitif atau
tingkat penguasaan materi. Kriteria instrumen tes adalah hendaknya memiliki
tingkat validitas (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan memiliki tingkat
reabilitas (tes dapat memberikan informasi yang konsisten).
Jenis-jenis
tes berdasarkan jumlah pesertanya adalah:
1)
Tes kelompok adalah tes yang dilakukan terhadap
beberapa siswa/i secara bersamaan.
2)
Tes individual adalah tes yang diberikan kepada siswa/i untuk
perorangan.
Jenis tes
berdasarkan cara pelaksanaannya adalah:
a)
Tes tulis.
- tes
esai (uraian)
- tes
obyektif (tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan atau melengkapi)
b)
Tes lisan.
c)
Tes perbuatan atau peragaan.[6]
C. Contoh
Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
1. Contoh format instrumen
observasi terstruktur dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
Judul
Penelitian Tindakan Kelas :
____________________________
Hari/Tanggal/Tempat
Penelitian :
____________________________
Siklus
: ____________________________
Waktu
Pengamatan : ____________________________
No
|
Komponen yang Diamati
|
Nomor Siswa
|
Jumlah
|
%
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
||||
1
|
Siswa
Aktif
|
||||||||||||
2
|
Siswa
Kooperatif
|
||||||||||||
3
|
Siswa yang
dapat menyelesaikan tes
|
Keterangan
Nama Siswa :
1. ____________
4. ____________ 7. ___________ 10. __________
2. ____________
5. ____________ 8. ___________
3. ____________
6. ____________ 9. ___________
Refleksi
____________________________________________________________________________________________________________________________________
Indramayu,
_______________
Guru
________________________
Petunjuk pengisian
Petunjuk pengisian
1.
Pindahkanlah rumusan judul PTK yang anda rumuskan.
2.
Tulislah hari, tanggal dan tempat penelitian tindakan
kelas.
3.
Tulislah siklus penelitian yang akan dilakukan.
4.
Tulislah waktu pengamatan atau observasi.
5.
Tulislah nama siswa-siswi yang mengikuti kegiatan
pembelajaran.
6.
Berilah tanda contreng (√) pada nomor siswa yang
menunjukkan tanda-tanda aktif, terampil dan perubahan prestasi hasil belajar.
7.
Hitunglah jumlah siswa-siswi yang anda beri tanda
contreng (√) ketika anda melakukan penelitian tindakan kelas.
8.
Hitunglah prosentase jumlah siswa-siswi yang anda beri
tanda contreng (√) ketika anda melakukan penelitian tindakan kelas.
9.
Refleksikan hasil penelitian anda dengan menuliskan
analisis pada lembar refleksi. Refleksi yang anda tulis harus menunjukkan
analisis anda tentang adanya perubahan keaktifan siswa, kooperative siswa dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes ketika dan atau setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tertentu sebagai
sebuah tindakan.
10.
Tulis nama anda sebagai guru dan sekaligus peneliti.
2. Contoh format instrumen observasi mendalam dalam kegiatan
pembelajaran berbasis PTK.
Judul
Penelitian Tindakan Kelas :
____________________________
Hari/Tanggal/Tempat
Penelitian :
____________________________
Siklus
: ____________________________
Waktu
Pengamatan
: ____________________________
Kompetensi
Dasar
: ____________________________
Indikator
: ____________________________
Catatan
Pengamatan
|
Dalam
kolom ini narasikan kegiatan yang sebenarnya terjadi pada diri sisw-i di
kelas selama pembelajaran berlangsung tanpa memberikan komentar atau intervensi
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
|
Refleksi
|
Dalam
kolom ini refleksikan realitas atau kejadian diatas
dengan cara mereduksi data. Setelah itu lakukan analisis domain yang
dikaitkan dengan sebuah teori (idealitas). Apakah kegiatan siswa-i
sudah mencerminkan pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan
setelah itu lakukan triangulasi dan akhiri dengan keputusan
apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.
|
Indramayu, ______________
Guru
________________________
3. Contoh
format instrumen wawancara mendalam dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
Judul
Penelitian Tindakan Kelas :
____________________________
Hari/Tanggal/Tempat
Penelitian :
____________________________
Siklus
: ____________________________
Waktu
Wawancara
: ____________________________
Kompetensi
Dasar
: ____________________________
Indikator
: ____________________________
Transkip
wawancara
|
- Dalam
kolom ini tuliskan transkip wawancara dengan siswa-i terkait dengan
pencapaian atau penguasaan pelajaran selama dan sesudah kegiatan
pembelajaran.
- Transkip
wawancara harus ditulis secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dan jawaban-jawaban yang disampaikan oleh informan.
- Agar
tidak menggangu anda dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada siswa-i,
lebih baik gunakan alat perekan suara (type recorder) selama melakukan
wawancara.
|
Refleksi
|
Dalam
kolom ini refleksikan hasil wawancara diatas dengan cara mereduksi data.
Setelah itu lakukan analisis domain yang dikaitkan dengan sebuah teori (idealitas).
dan akhiri dengan keputusan, apakah data dari wawancara sudah mencerminkan
pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan setelah itu
lakukantriangulasi dan akhiri dengan keputusan apakah diperlukan
siklus kedua atau tidak.
|
Indramayu, ______________
Guru
________________________
4. Contoh
format instrumen dokumentasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
Judul
Penelitian Tindakan Kelas : ____________________________
Hari/Tanggal/Tempat
Penelitian :
____________________________
Siklus
: ____________________________
Waktu
Wawancara : ____________________________
Kompetensi
Dasar
: ____________________________
Indikator
: ____________________________
Bukti
Dokumentasi
|
Dalam
kolom ini tempelkan bukti dokumentasi yang saudara temukan selama kegiatan pembelajaran
di kelas.
|
Refleksi
|
Dalam
kolom ini refleksikan makna yang tersirat dalam dokumen tersebut, apakah
siswa-i sudah mencerminkan pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau
belum. Dan setelah itu lakukan triangulasi dan akhiri dengan
keputusan apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.
|
Indramayu, ______________
Guru
________________________
5. Contoh
format instrumen angket dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
Judul
Penelitian Tindakan Kelas :
____________________________
Hari/Tanggal/Tempat
Penelitian :
____________________________
Siklus
: ____________________________
Waktu
Wawancara
: ____________________________
Kompetensi
Dasar
: ____________________________
Indikator
: ____________________________
Panduan
angket
|
Tulis atau
tempel angket yang akan saudara jadikan sebagai alat untuk mengukur
pencapaian siswa-i dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas
|
Refleksi
|
Dalam
kolom ini refleksikan hasil perolehan angket. Setelah itu lakukan analisis
domain yang dikaitkan dengan sebuah teori (idealitas). dan akhiri
dengan keputusan anda, apakah data dari wawancara sudah mencerminkan
pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan setelah itu lakukantriangulasi dan
akhiri dengan keputusan apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.
|
Indramayu, ______________
Guru
________________________
III. KESIMPULAN
a.
Instrumen Penelitian Tindakan Kelas adalah alat yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yang melibatkan peran serta
seorang guru, dimana guru bertindak sebagai instrumen pokok atau instrumen
kunci dalam Penelitian Tindakan Kelas dan berpartisipasi penuh dalam
pengumpulan data.
b.
Jenis-jenis Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
adalah:
1.
Observasi (Pengamatan).
2.
Interview (Wawancara).
3.
Field Note (Catatan Lapangan).
4.
Tes.
c.
Contoh-contoh Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
adalah:
1.
Contoh format instrumen observasi terstruktur dalam
kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
2.
Contoh format instrumen observasi mendalam dalam
kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
3.
Contoh format instrumen wawancara mendalam dalam
kegiatan pembelajaran berbasis PTK.
4.
Contoh format instrumen dokumentasi dalam kegiatan
pembelajaran berbasis PTK.
5.
Contoh format instrumen angket dalam kegiatan
pembelajaran berbasis PTK.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Basuki. Desain Pembelajaran
Berbasis Penelitian Tindakan Kelas. 2009. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.
Ghony, Djunaidi. Penelitian
Tindakan Kelas. 2008. Malang: UIN-Malang Press.
Sanjaya, Wina. Penelitian
Tindakan Kelas. 2011. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Cet ke-3.
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode
Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[1] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan
Kelas, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011, Cet ke-3), 84-85.
[2] Basuki, Desain Pembelajaran Berbasis
Penelitian Tindakan Kelas, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2009), 40.
[3] Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian
Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 106.
[4] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan
Kelas, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011, Cet ke-3), 85-96.
[5] Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian
Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 118.
[6] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan
Kelas, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2011, Cet ke-3), 96-101
.