Minggu, 05 Maret 2023

 

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah pembelajaran dalam memahami, menghayati, mengelola emosi dan mencapai tujuan positif serta pembelajaran yang mengajarkan bagaimana kita merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain serta membangun dan mempertahankan hubungan yang positif atau terampil dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab. PSE sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap orang khususnya guru. Sebagai guru, tentunya memiliki banyak aktivitas, bukan hanya di sekolah saja, namun kegiatan di rumah atau di lingkungan masyarakat. Dengan banyaknya kegiatan tersebut, tidak menutup kemungkinan guru akan berada pada situasi yang menegangkan, melelahkan dan sulit dalam mengendalikan diri serta emosi. Tidak terbayangkan bila situasi ini terbawa ke lingkungan sekolah atau kelas, saat guru mengajar dengan kondisi emosi yang tidak stabil atau tidak terkontrol bahkan dalam kondisi guru memiliki banyak beban pikiran seperti stres, maka dapat saja timbul hal yang tidak menyenangkan dan tidak diinginkan. Misalnya, pada saat pembelajaran. Jika guru masuk ke dalam kelas dalam kondisi lelah, banyak beban, peran dan tanggung jawab yang harus segera diselesaikan pada saat yang bersamaan, maka ketika dihadapkan pada kondisi kelas dimana saat pembelajaran berlangsung, salah seorang murid melakukan aktivitas lain yang menggangu murid lain dalam kelas, tentu dapat menimbulkan konflik. Lalu, sebagai guru apa yang akan kita lakukan? Apakah sebagai guru kita akan marah? Apakah kita sebagai guru akan menegur murid tersebut dengan cara mempermalukannya di depan teman-temannya?Ataukah kita akan membiarkan murid tersebut asyik dengan dunia lainnya di saat murid lain sedang fokus pada apa yang sedang dipelajari? Tentunya, sebagai guru kita tidak akan memposisikan murid sebagai terdakwa. Jika demikian, langkah apa yang sebaiknya tepat dilakukan oleh guru untuk merespon kondisi tersebut?

Pada koneksi antar materi di modul 2.2 ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang saya miliki sebelum, selama dan sesudah mempelajari modul Pembelajaran Sosial Emosional (PSE).  Saya menyadari penuh bahwa kita sebagai pendidik dan memimpin pembelajaran tentunya sering kali memiliki perasaan emosi baik itu marah, sedih, kuatir, kecewa bahkan stress karena banyaknya persoalan yang kita hadapi dalam menjalankan profesi kita sebagai seorang guru. Dalam upaya guru sebagai pendidik mengontrol dirinya, maka dipandang perlu bahkan menjadi urgensi untuk setiap pendidik memiliki kompetensi sosial emosional (KSE) yang ada dalam pembelajaran sosial emosional (PSE).

Sebelum saya mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa kompetensi sosial emosional seseorang akan muncul dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usia menuju kedewasaan sehingga dalam proses pembelajaran di kelas saya hanya berfokus kepada pencapaian ketuntasan materi pembelajaran yang ada pada kurikulum sekolah. Setelah mempelajari mudul ini, ternyata terdapat urgensi implementasi pembelajaran sosial emosional oleh sebab ternyata pembelajara ini mampu menciptakan pengalaman belajar bagi murid untuk menumbuhkan dan melatih 5 Kompetensi Sosial Emosional melalui 4 indikator yaitu pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE pendidik dan tenaaga kependidikan (PTK) melalui teladan proses belajar dan kolaborasi dengan seluruh komunitas sekolah.Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (Well-being), 3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:

1. Peningkatan 5 Kompetensi sosial dan emosional melalui peningkatan prilaku positif.

2. Lingkungan belajar yang suportif dengan ditandai pengurangan prilaku negatif

3. Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan sekolah melalui peningkatan performance akademik murid.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, perubahan yaitu:

a. bagi murid-murid: dengan memberikan pengalaman belajar yang dapat menumbuhkan dan melatih KSE sehingga harapannya selain menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, murid juga memiliki pondasi yang kuat dan sukses dalam berbagai area kehidupan mereka diluar akademik termasuk mencapai kesejahteraan psikologis.

 

b. bagi rekan sejawat: berupaya secara konsisten untuk dapat menjadi teladan, belajar dan berkolaborasi

Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Melalui proses kolaborasi ini maka murid, tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah memperoleh ruang dalam menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional sehingga dapat:

1. Memahami, menghayati dan mengelola emosi (Kesadaran diri).

2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif (Manajemen diri).

3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (Kesadaran sosial).

4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (Keterampilan membangun relasi).

5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab (Pengambil keputusan yang bertanggung jawab).

 

Dengan demikian terdapat kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah saya pelajari dengan modul-modul sebelumnya yakni:

 

1. Dengan memiliki dan mengimplementasikan 5 KSE yang ada pada PSE maka seorang pendidik telah berupaya menuntun anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sejalan dengan filosofi pendidikan yang dimiliki oleh KHD.

2. Guru yang menjalankan nilai dan peran seorang guru penggerak akan bersedia  secara mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif melakukan pembelajaran sosial emosional sebagai  salah satu rekomendasi pembelajaran yang berpihak pada murid.

 

3. Melalui implementasi PSE, guru dapat mewujudkan visi yang dimilikinya yakni menumbuhkembangkan profil pelajar pancasila pada murid-muridnya

4. Pembelajaran Sosial Emosional membantu seluruh komunitas di sekolah dalam memahami dan mengenali diri serta emosi yang dirasakan oleh masing-masing pribadi sehingga secara sadar penuh berupaya mengontrol diri dalam menerapkan budaya positif yang ada disekolah.

5. Memahami urgensi PSE membantu guru dalam melakukan identifikasi kebutuhan belajar yang dimiliki oleh murid terkait kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid dengan berbasis pada pembelajaran berdiferensiasi.

 

Salam Bahagia